Honda sedang mengembangkan teknologi mutakhir yang dapat membuat proses pengisian daya mobil listrik lebih stabil.
Autos.id – Melihat peningkatan permintaan mobil listrik dari berbagai penjuru dunia, pihak Honda melalui Honda R&D Europe GmbH menjalin kerjasama dengan Kraftwerke GmbH untuk menghadirkan teknologi kendaraan melalui jaringan (Vehicle to Grid/V2G).
Pihak Honda mengklaim teknologi tersebut nantinya bisa mampu memberi kestabilan jaringan listrik saat mobil listrik mengisi daya.
Tom Gardner selaku Senior Vice President Honda Motor Europe mengungkapkan bahwa hubungan kerjasama dengan Next Kraftwerke bisa memenuhi kebutuhan pasar Eropa sekaligus dalam hal pengembangan teknologi unutk masa depan.
Ia pun menegaskan bahwa peran kendaraan listrik akan sangat penting, terutama untuk teknologi pengisian daya dua arah dalam sistem energi berkelanjutan di masa depan.
Sementara itu, pihak Kraftwerke GmbH juga telah mengumumkan secararesmi bahwa Honda adalah produsen mobil pertama di Eropa yang mendapatkan sertifikasi prequalification of frequency containment reserve (FCR) oleh Ampiron GmbH, yaitu sertifikasi untuk armada kendaraan listrik yang diproduksi secara massal.
Diambil dari berbagai sumber, teknologi FCR berfungsi sebagai stabilisasi jaringan dan menjadi cadangan pengaturan primer seandainya ada gangguan pada frekuensi. Teknologi itu mampu mendeteksi arus jangka pendek pada jaringan listrik sehingga otomatis dapat menyeimbangkan arus listrik agar stabil.
Dalam pengujiannya, daya mobil Honda e menggunakan CCS dua arah Honda Power Manager. Alasan mengapa Honda e adalah karena telah memenuhi syarat terkait stabilitas jaringan melalui penyediaan FCR instan ke TSO (Operator Sistem Transmisi),
Dengan demikian, Honda dapat memenuhi standar tinggi terkait proses pengisian daya mobil listrik sekaligus memastikan frekuensi grid 50Hz yang stabil.
Sebagai informasi tambahan, European Honda R&D Center didirikan pada tahun 1985 berlokasi di kota Offenbach, Jerman. Sementara untuk sekarang ini, fokus utama dari pusat penelitian itu adalah terkait teknologi energi terbarukan hingga pengembangan sistem solusi pada kendaraan baik roda empat maupun roda dua.