Seri Perdana ETCC 3000 Pro Musim 2023, Denny Rommel Mengakui Kurang Kompetitif

admin


Meski vakum 2 tahun tidak membuatnya kendor, dan berhasil tampil maksimal meraih podium pertama

Sentul, Autos.id  –  Setelah sempat vakum selama dua tahun dari lintasan, Denny Rommel mantan juara Euro 2000 Euro tampil kembali di Sirkuit Sentul. Kali ini dengan mobil baru yang ditungganginya, Denny Rommel turun di Euro 3000 Kelas Pro sekaligus langsung meraih podium pertama.

Keberhasilannya meraih podium pertama tak lepas dari kuda besi yang dikendarainya, merupakan warisan dari mantan juara Euro 3000 Pro sebelumnya Setiawan.

“Mobil yang saya “pinjam” ini ada beberapa masalah, mungkin karena sudah sekian tahun tidak digunakan lagi. Daripada tidak dipakai oleh pemiliknya, akhirnya mobil saya pinjam untuk terjun kembali di ETCC,” imbuh wiraswasta tersebut.

Denny Rommel yang menunggangi BMW E46

Denny melanjutkan, ada beberapa bagian mobil BME E46 yang harus diperbaiki, seperti gearbox, suspensi dan juga knalpot yang patah harus dibenahi. “Karena itu, untuk seri kedua yang rencananya digelar usai Lebaran, cukup banyak waktu untuk membenahi agar mobil bisa tampil lebih maksimal lagi,” tukas Denny.

Menyinggung dirinya vakum selama dua tahun setelah berhasil tampil sebagai juara umum ETCC 2000 Pro tahun 2020, sebenarnya Denny sedang mempersiapkan mobilnya agar bisa tampil di kelas baru One Make Race (OMR) Honda City Hatchback RS Speed Challenge (HCHBSC). Namun, keberuntungan agak menjauh dari dirinya, pasalnya, mobil Honda City yang sedang dipersiapkannya mengalami insiden, hingga harus diperbaiki.

Adapun hasil balapan hari Minggu (5/3) lalu, Denny mengakui, cuaca di Sirkuit Sentul kurang bersahabat, terik matahari cukup menyengat. “Dan juga saya harus mengimbangi dengan mobil yang memang sedikit bermasalah dengan gearbox dan suspensi serta knalpot,” ungkap ayah 3 orang putra putri tersebut.

Denny Rommel (tengah) yang berhasil meraih juara ETCC 3000 Pro seri pertama

Terlebih lagi, lanjut Denny, balapan seri pertama belum terlalu keras, karena para pesaing kuat di kelasnya, belum bisa turun karena kendaraannya belum selesai dibenahi, terutama pada sektor mesinnya. “Mungkin seri kedua nanti, balapan akan lebih ramai dan ketat karena sudah banyak mobil balap yang selesai diperbaharui,” tutur Denny yang menargetkan tampil sebagai juara umum ETCC 3000 Pro.

Sebagai pembalap senior yang sudah hampir 10 tahun tampil di ETCC, Denny mengaku bosan dengan model piala yang didapat dari kemenangannya. “Setiap tahun piala yang saya dapat modelnya tidak pernah berubah, begitu saja modelnya. Saya sampai bingung untuk menyimpannya, karena satu lemari untuk penyimpanan piala, semua sama modelnya,” pungkas Denny sambil tertawa dan berharap agar panitia ETCC bisa mengganti model piala untuk pemenang.

 

Also Read

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar

https://www.got.web.id/